Wednesday, April 13, 2011

Keutamaan Surat An Naas



Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah (turun sebelum hijrah) menurut pendapat para ulama di bidang tafsir, diantaranya Ibnu Katsir Asy Syafi’i dan Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’dy.
Surat An Naas merupakan salah satu Al Mu’awwidzataini. Yaitu dua surat yang mengandung permohonan perlindungan, yang satunya adalah surat Al Falaq. Kedua surat ini memiliki kedudukan yang tinggi diantara surat-surat yang lainnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أُنْزِلَ أَوْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آيَاتٌ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ الْمُعَوِّذَتَيْنِ

“Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak semisal dengannya yaitu Al Mu’awwidataini (surat An Naas dan surat Al Falaq).” (H.R Muslim no. 814, At Tirmidzi no. 2827, An Naasa’i no. 944)

Setelah turunnya dua surat ini, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mencukupkan keduanya sebagai bacaan (wirid) untuk membentengi dari pandangan jelek jin maupun manusia. (HR. At Tirmidzi no. 1984, dari shahabat Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu)
Namun bila disebut Al Mu’awwidzat, maka yang dimaksud adalah dua surat ini dan surat Al Ikhlash. Al Mu’awwidzat, salah satu bacaan wirid/dzikir yang disunnahkan untuk dibaca sehabis shalat. Shahabat ‘Uqbah bin ‘Amir membawakan hadits dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau shalallahu ‘alaihi wasallam berkata:

اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ

“Bacalah Al Mu’awwidzat pada setiap sehabis shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1514)

Al Mu’awwidzat juga dijadikan wirid/dzikir di waktu pagi dan sore. Barangsiapa yang membacanya sebanyak tiga kali diwaktu pagi dan sore, niscaya Allah subhanahu wata’ala akan mencukupinya dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud no. 4419, An Naasaa’i no. 5333, dan At Tirmidzi no. 3399)
Demikian pula disunnahkan membaca Al Mu’awwidztat sebelum tidur. Caranya, membaca ketiga surat ini lalu meniupkan pada kedua telapak tangannya, kemudian diusapkan ke kepala, wajah dan seterusnya ke seluruh anggota badan, sebanyak tiga kali. (HR. Al Bukhari 4630)
Al Muawwidzat juga bisa dijadikan bacaan ‘ruqyah’ (pengobatan ala islami dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an). Dipenghujung kehidupan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau dalam keadaan sakit. Beliau meruqyah dirinya dengan membaca Al Muawwidzat, ketika sakitnya semakin parah, maka Aisyah yang membacakan ruqyah dengan Al Muawwidzat tersebut. (HR. Al Bukhari no. 4085 dan Muslim no. 2195)
Tafsir Surat An Naas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

“Katakanlah (Wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada Rabb manusia.”

مَلِكِ النَّاسِ

“Raja manusia.”

إِلَهِ النَّاسِ

“Sembahan manusia.”

Sebuah tarbiyah ilahi, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya sekaligus Khalil-Nya untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya. Karena Dia adalah Rabb (yaitu sebagai pencipta, pengatur, dan pemberi rizki), Al Malik (pemilik dari segala sesuatu yang ada di alam ini), dan Al Ilah (satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi). Dengan ketiga sifat Allah subhanahu wata’ala inilah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, dari kejelekan was-was yang dihembuskan syaithan.
Sebuah pendidikan Rabbani, bahwa semua yang makhluk Allah subhanahu wata’ala adalah hamba yang lemah, butuh akan pertolongan-Nya subhanahu wata’ala. Termasuk Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah manusia biasa yang butuh akan pertolongan-Nya. Sehingga beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, bukan tempat untuk meminta pertolongan dan perlindungan, dan bukan tempat bergantung.
Karena hal itu termasuk perbuatan ghuluw (ekstrim), memposisikan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bukan pada tempat yang semestinya. Bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam melarang dari perbuatan seperti itu. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersada:

لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ ، فَقُوْلُوا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ

“Janganlah kalian berbuat ghuluw kepadaku sebagaimana Nashara telah berbuat ghuluw kepada Ibnu Maryam. Aku ini hanyalah seorang hamba, maka katakanlah Abdullah (hamba Allah) dan Rasul-Nya”. (Muttafaqun ‘Alaihi)

Akan tetapi beliau shalallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang nabi dan rasul yang wajib ditaati dan diteladani.

مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

“Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi.”

Makna Al was-was adalah bisikan yang betul-betul tersembunyi dan samar, adapun al khannas adalah mundur. Maka bagaimana maksud dari ayat ini?
Maksudnya, bahwasanya syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan yang menyesatkan manusia disaat manusia lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman-Nya (artinya):
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Az Zukhruf: 36)
Adapun ketika seorang hamba berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, maka syaithan bersifat khannas yaitu ‘mundur’ dari perbuatan menyesatkan manusia. Sebagaimana dalam firman-Nya (artinya):
“Sesungguhnya syaitan itu tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya.” (An Nahl: 99)
Jawaban ini dikuatkan oleh Al Imam Ibnu Katsir di dalam kitab tafsirnya ketika membawakan penafsiran dari Sa’id bin Jubair dan Ibnu ‘Abbas, yaitu: “Syaithan bercokol di dalam hati manusia, apabila dia lalai atau lupa maka syaithan menghembuskan was-was padanya, dan ketika dia mengingat Allah subhanahu wata’ala maka syaithan lari darinya.

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.”

Inilah misi syaithan yang selalu berupaya menghembuskan was-was kepada manusia. Menghiasi kebatilan sedemikian indah dan menarik. Mengemas kebenaran dengan kemasan yang buruk. Sehingga seakan-akan yang batil itu tampak benar dan yang benar itu tampak batil.
Cobalah perhatikan, bagaimana rayuan manis syaithan yang dihembuskan kepada Nabi Adam dan istrinya. Allah subhanahu wata’ala kisahkan dalam firman-Nya (artinya):
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan syaitan berkata: “Rabb-mu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam al jannah/surga)”. (Al A’raf: 20)
Demikian pula perhatikan, kisah ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sedang beri’tikaf. Shafiyyah bintu Huyay (salah seorang istri beliau shalallahu ‘alaihi wasallam) mengunjunginya di malam hari. Setelah berbincang beberapa saat, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengantarkannya pulang ke kediamannya. Namun perjalanan keduanya dilihat oleh dua orang Al Anshar. Kemudian syaithan menghembuskan ke dalam hati keduanya perasaan was-was (curiga). Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melihat gelagat yang kurang baik dari keduanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam segera mengejarnya, seraya bersabda:

عَلَى رِسْلِكُمَا, إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيّ فَقَالاَ: سُبْحَانَ الله يَارَسُولَ الله. فَقَالَ: إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدََّم, وَإِنِّي خَشِيْتُ أَنْ يُقْذَفَ فِي قُلُوبِكُمَاشَيْئاً, أَوْشَرًّا.

“Tenanglah kalian berdua, dia adalah Shafiyyah bintu Huyay. Mereka berdua berkata: “Maha Suci Allah wahai Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya syaithan mengalir di tubuh bani Adam sesuai dengan aliran darah, dan aku khawatir dihembuskan kepada kalian sesuatu atau keburukan.” (H.R Muslim no. 2175)

Demikianlah watak syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan jahat ke dalam hati manusia. Apalagi Allah subhanahu wata’ala dengan segala hikmah-Nya telah menciptakan ‘pendamping’ (dari kalangan jin) bagi setiap manusia, bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga ada pendampingnya. Sebagimana sabdanya shalallahu ‘alaihi wasallam :

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاّ َقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِيْنُهُ مِنَ الجِنِّ, قَالُوا: وَإِيَّاكَ يَارَسُولَ الله ؟ قَالَ: وَإِيَّايَ, إِلاَّ أَنَّ الله أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ, فَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاَّبِخَيْرٍ.

“Tidaklah salah seorang dari kalian kecuali diberikan seorang pendamping dari kalangan jin, maka para shahabat berkata: Apakah termasuk engkau wahai Rasulullah? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Ya, hanya saja Allah telah menolongku darinya, karena ia telah masuk Islam, maka dia tidaklah memerintahkan kepadaku kecuali kebaikan”. (HR. Muslim no. 2814)

مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

“Dari (golongan) jin dan manusia.”

Dari ayat ini tampak jelas bahwa yang melakukan bisikan ke dalam dada manusia tidak hanya dari golongan jin, bahkan manusia pun bisa berperan sebagai syaithan. Hal ini juga dipertegas dalam ayat lain (artinya):
“Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” (Al An’am: 112)
Maka salah satu jalan keluar dari bisikan dan godaan syaithan baik dari kalangan jin dan manusia adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala (artinya): “Dan jika syaithan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)

Penutup
Maka sudah sepantasnya bagi kita selalu memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah subhanahu wata’ala semata. Mengakui bahwa sesungguhnya seluruh makhluk berada di bawah pengaturan dan kekuasaan-Nya subhanahu wata’ala. Semua kejadian ini terjadi atas kehendak-Nya subhanahu wata’ala. Dan tiada yang bisa memberikan pertolongan dan menolak mudharat kecuali atas kehendak-Nya subhanahu wata’ala pula.
Semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa meminta pertolongan, perlindungan dan mengikhlaskan seluruh peribadahan hanya kepada-Nya.

Monday, April 11, 2011

Rahasia Khasiat Surah-Surah Al Quran

.


1. BISMILLAH (Dengan Nama Allah)
Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada musibah yang tiba-tiba. Dan barang siapa membaca sebanyak 50 kali dihadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembacanya.

2. SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan)
Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, niscaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan niscaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barang siapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya… Insya Allah…

3. AYAT KURSI (Kekuasaan Allah) Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, niscaya terpelihara dari tipudaya dan gangguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur niscaya akan selamat dari pencurian dan kebakaran. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, niscaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhu lalu membacanya sekali, niscaya Allah Akan meninggikan derajatnya setinggi 40 derajat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk pembacanya hingga ke hari Qiamat. Hadith yang lain mengatakan: Barangsiapa membacanya selepas setiap sembahyang fardhu, niscaya akan terpelihara dari kekerasan malaikat-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. Imam Jaafar Shadiq r. a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, niscaya Allah akan menghindarkan darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekalipun ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekalipun ialah azab neraka.

4. SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina)
Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.

5. SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)
Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Niscaya ia akan mencapai kesehatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.

6. SURAH AN-NISSA’ (Perempuan)
Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, niscaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.

7. SURAH AL-MAIDAH (Hidangan)
Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, Insya Allah akan selamat dari rasa was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat 89 hingga ayat 101dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang berkata dusta, niscaya ia tidak akan berdusta lagi.

8. SURAH AL-AN’AM (Binatang Ternak)
Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, niscaya akan terhindar dari segala mara bahaya. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini, dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.

9. SURAH AL-A’RAAF (Benteng Tinggi)
Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, niscaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.

10. SURAH AL- ANFAL (Rampasan)
Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, niscaya dia akan di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia.

11. SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)
Barangsiapa membacanya, niscaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini, ditoko atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.

12. SURAH YUNUS (Yunus)
Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, kepada perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat. Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, niscaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.

13. SURAH AL-HUD (Hud)
Barang siapa membaca, niscaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.

14. SURAH YUSUF (Yusuf)
Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup. Barang siapa membaca ayat 68 dari surah ini, niscaya Allah akan mengaruniakan kesalehan kepada anak-anaknya.

15. SURAH AR-RA’D (Petir)
Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, niscaya Penyakit jantungnya akan sembuh.

16. SURAH IBRAHIM (Ibrahim)
Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, niscaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida’ah.

17. SURAH AL-IIIJ’R (Batu Gunung)
Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, kepada perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, niscaya anak kandungannya itu akan selamat, dari gugurnya.

18. SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil)
Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, niscaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang- orang yang setempat dengannya.

19. SURAH AL-KAHF (Gua)
Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, niscaya dia akan mendapat rezeki yang murah.

20. SURAH MARYAM (Maryam)
Barang siapa membacanya, niscaya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.

21. SURAH THAAHAA (Hai Manusia)
Barang siapa membacanya, niscaya Allah akan mengaruniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap- tiap hari selepas sembahyang subuh niscaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.

22. SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi)
Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, niscaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah, SWT.

23. SURAH AL-HAJ (Haji)
Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

24. SURAH AL-MU’MINUN (Orang-orang Mukmin)
Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras, niscaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, niscaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari pencurian dan serangan musuh.

25. SURAH AN-NUUR (Cahaya)
Barang siapa membacanya, niscaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini, pada hari Jum’at sebelum sembahyang Ashar, niscaya dia akan disegani oleh orang banyak.

26. SURAH AL-FURQAN (Pembaca)
Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, niscaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.

27. SURAH ASY-SYU A’RA (Ahli-ahli Syair)
Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan ditiupkan kepada orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa niscaya akan hilang bisa-bisa itu.

28. SURAH AN-NAML (Semut)
Barang siapa membacanya niscaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.

29. SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)
Barang siapa membacanya kepada pekerja-pekerjanya, niscaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Niscaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.

30. SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)
Barang siapa membacanya, niscaya demamnya akan sembuh. Barang siapa membacanya, niscaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.

31. SURAH AR-RUM (Rum)
Barang siapa membacanya, niscaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.

32. SURAH LUQMAN (Luqman)
Barang siapa membacanya, niscaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat 31 dari surah ini, niscaya akan terselamat dari bencana banjir.

33. SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)
Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, kepada anak yang baru lahir, niscaya ia akan terhindar dari segala- gala penyakit rohani dan jasmani.

34. SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan)
Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, niscaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, niscaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

35. SURAH SABA’ (Saba’)
Dengan membacanya, maka ia akan diselamatkan dari segala-gala bala bencana, terutamanya dari rusaknya tanam-tanaman.

36. SURAH FAATHIR (Pencipta)
Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, niscaya Allah Akan memberkati perniagaannya.

37. SURAH YAASIIN (Hai Manusia)
Nabi kita Muhammad s. a. w bersabda : “Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yasiin.” Yasiin kerana Allah, niscaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik..” Dalam satu hadith yang lain Baginda s. a. w bersabda: “Hendaklah kamu membaca surah Yasiin kepada orang yang menghadapi sakaratul- maut, niscaya Allah s. w. t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.”Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s. a. w bersabda: “Aku ingin benar, agar surah Yasiin ini dihafal oleh tiap-tiap umatku.” Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, neicaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, niscaya akan maju perniagaannya itu. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat, niscaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur.

38. SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)
Barang siapa membacanya, Insya Allah ia akan terpelihara daripada gangguan jin.

39. SURAH SHAAD (Shaad)
Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, niscaya akan mendapat kebahagian sejati.


…Insya Allah …
…Waallahu a'lamu bishowab….

Sunday, April 10, 2011

AYAT KURSI




KEUTAMAAN AYAT KURSI

Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.

Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)


Keutamaan, kegunaan, manfaat, syafaat, keajaiban, keistimewaan dari ayat kursi surat al-baqoroh ayat 255 antara lain adalah :
1. Dapat mendatangkan hajat bila dibaca 100 kali pada waktu tengah malam setelah melakukan shalat sunat hajat.
2. Dapat mengusir, menghilangkan dan menghindar dari gangguan jin, syetan/setan, makhluk ghoib, makhluk halus dan sebangsanya serta gannguan dari orang-orang zhalim. Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan malam hari.
3. Menyembuhkan orang gila dan kerasukan/kesurupan dengan cara membaca 11 kali pada orang gila dengan sambil ditiup-tiupkan.
4. Penyembuhan segala macam penyakit dengan menulis ayat kursi pada wadah air minum seperti gelas, mangkuk, cangkir, kendi, piring, dan lain-lain.

Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.

Khasiat Ayat Kursi:
1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.
2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.
3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.
4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.
5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.
6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.
8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.
9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.
10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)

Pada zaman Nabi, ada empat orang sahabat yang oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam dianjurkan agar belajar al-qur'an kepadanya. Salah satunya adalah sahabat Ubay ibnu Ka'ab radhiyallahu anhu, yang mana pemahaman beliau terhadap Al-qur'an sudah tidak diragukan lagi. Suatu hari Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam bertanya kepada beliau, “ayat apakah yang paling mulia didalam Al-qur'an?”. Pertanyaan ini jelas tidak mudah bagi Ubay bin Kaab, mengingat terdapat lebih dari enam ribu ayat di dalam Al-qur'an. Setelah beberapa saat, sahabat Ubay bin Ka'ab spontan menjawab “ayat yang paling mulia didalam Al-qur'an adalah ayat kursi”. Mendengar jawaban dari Ubay bin Ka'ab, Nabi pun menunjukan kebahagiaannya, dikarenakan pertanyaan beliau mampu dijawab dengan benar oleh sahabatnya. Rasulullah pun dengan bahagia menepuk dada Ubay bin Ka'ab lalu berkata “engkau telah menguasai ilmu Al-qur'an”.

Ayat kursi adalah ayat yang paling mulia dari seluruh ayat yang terdapat didalam Al-qur-an. Ayat kursi merupakan ayat ke-255 dari surat Al-Baqarah. Pada ayat ini Allah berfirman, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Dia. Yang Maha Hidup, Yang Terus-menerus Mengurus (makhluk-makhlukNya), Tidak Mengantuk dan Tidak Tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan meraka dan apa yang dibelakang mereka, dan meraka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi Maha besar”.

Perlu dibedakan di sini antara ayat yang paling mulia dengan surat yang paling mulia, bahwa keduanya itu berbeda. Yang mana ayat yang paling mulia adalah ayat kursi, sedangkan surat yang paling mulia adalah surat Al-Fatihah. Hal ini merujuk pada hadist yang lain mengenai surat yang paling mulia di dalam Al-qur'an. Selain menjadi ayat yang paling mulia didalam Al-qur'an, ayat kursi ini memiliki keutamaan-keutamaan, yaitu:

[1] Menjadi Salah Satu Jalan Menuju Surga

Ayat kursi menjadi salah satu jalan menuju surga dengan dibaca disetiap selesai shalat fardhu, siapa yang menjaga bacaan ayat kursi setelah shalat fardhu yang dibaca setelah membaca dzikir yang diajarkan oleh Nabi, maka akan dimudahkan jalannya menuju surga.

[2] Sebagai Pelindung Dari Gangguan Syaitan

Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam mewakilkan aku (memberi amanah kepadaku) untuk menjaga zakat Ramadhan. Maka datanglah seseorang dan ia pun mengambil segenggam makanan, maka aku menangkapnya dan kukatakan, "Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah." Orang itu berkata, "Sungguh aku sangat membutuhkannya, aku menanggung keluarga, dan aku dalam keadaan yang sangat membutuhkan." Abu Hurairah berkata, "Maka aku pun melepaskannya." Ketika pagi hari tiba, Nabi bertanya "Wahai Abu Hurairah! Apa yang diperbuat oleh tawananmu semalam?" Abu Hurairah menjawab: Saya katakan,"Wahai Rasulullah, dia mengeluhkan kebutuhannya dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku mengasihaninya dan aku melepaskannya." Beliau bersabda "Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan sungguh ia akan kembali lagi."
Maka aku mengetahui (dengan yakin) bahwa dia pasti akan datang lagi berdasarkan sabda Rasulullah,"sungguh ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya, kemudian ia mulai mengambil segenggam makanan, lalu aku menangkapnya dan kukatakan,"Sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah." Orang itu pun menjawab, "Lepaskan aku! Sungguh aku sangat membutuhkannya dan aku punya tanggungan keluarga. Aku tidak akan kembali lagi.” Maka akupun mengasihaninya dan melepaskannya."
Ketika pagi tiba, Rasulullah bertanya kepadaku,"Wahai Abu Hurairah! Apa yang telah dilakukan oleh tawananmu?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah! Ia mengeluhkan kebutuhannya yang sangat dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku pun mengasihaninya dan melepaskannya." Kemudian beliau bersabda,"Ketahuilah sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya untuk ketiga kalinya, ia pun mulai mengambil segenggam makanan lalu aku pun menangkapnya dan kukatakan,"Sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah dan yang ketiga kali inilah yang terakhir. Engkau mengaku bahwa engkau tidak akan kembali lagi, tetapi engkau kembali lagi." Orang itu berkata,"Lepaskan aku! Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadamu."
Aku berkata,"Apa itu?" orang itu berkata,"Apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi yaitu Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari." Maka aku pun melepaskannya. Ketika pagi hari, Rasulullah bertanya kepadaku, "Wahai Abu Hurairah apa yang telah dilakukan tawananmu semalam?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah! Ia mengaku bahwa ia mengajariku beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadaku, maka aku pun melepaskannya." Beliau bertanya,"Apa itu?" Aku berkata,"Ia berkata kepadaku apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi yaitu Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari." Maka aku pun melepaskannya. Maka Nabi bersabda, "Ketahuilah! Sesungguhnya ia ia telah berkata jujur kepadamu tetapi ia adalah pendusta. Tahukah engkau siapa orang yang engkau ajak bicara selama tiga hari itu wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Tidak." Beliau menjawab, "Itu adalah syaitan."

Apa hikmah yang menyebabkan ayat kursi menjadi ayat yang paling mulia dibandingkan dari ayat-ayat lainnya didalam Al-qur'an? Jawabannya adalah bahwa ayat kursi adalah ayat yang paling banyak menyebut sifat-sifat ALLAH subhanallahu wa ta’ala. Sifat yang disebut didalamnya adalah sifat-sifat yang Maha besar, memiliki ketinggian, kesempurnaan serta sifat-sifat tersebut dapat memberikan pelajaran besar kepada diri kita. Dalam hal ini bukan berarti ayat-ayat yang lain tidak mulia, melainkan ayat kursi adalah ayat yang paling mulia diantara ayat-ayat mulia lainnya.
Sifat-sifat yang terkandung dalam ayat kursi ini adalah sifat ALLAH. ALLAH adalah salah satu dari nama-nama ALLAH subhanallahu wa ta’ala yang banyak, yang menunjukan ketinggian, kemulian, dan keagungan-Nya, dari setiap nama-nama ALLAH itu mengandung sifat masing-masing. Nama-nama ALLAH subhanallahu wa ta’ala itu ada tiga jenis, yang pertama adalah nama-nama ALLAH yang diturunkan kepada umat manusia. Yang kedua adalah nama-nama yang hanya diajarkan kepada sebagian makhluk saja, dalam hal ini yang dimaksud adalah para malaikat. Yang ketiga adalah nama-nama ALLAH subhanallahu wa ta’ala yang tidak diajarkan kepada siapapun, hanya ALLAH subhanallahu wa ta’ala yang mengetahuinya. Sehingga 99 nama ALLAH subhanallahu wa ta’ala yang terdapat dalam asmaul husna adalah sebagian kecil saja dari nama-nama ALLAH yang ada.

Waallahu a'lamu bishowab